DAMPAK PERCERAIAN ORANGTUA TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS REMAJA
Abstract
ABSTRAK Tinggal dan tumbuh bersama dengan orangtua dalam keadaan yang harmonis merupakan impian semua anak, tetapi tidak mudah untuk diwujudkan karena setiap perjalanan pasti ada perbedaan memicu munculnya konflik dalam keluarga yang tidak terselesaikan akan dijadikan alasan untuk mengakhiri sebuah hubungan perkawinan atau perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak perceraian orangtua terhadap kondisi psikologis anak remaja pada aspek perubahan emosional, interaksi dan perilaku sosial anak remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa, adanya faktor penyebab perceraian seperti pernikahan dini, faktor ekonomi, faktor ketidak harmonisan, dan faktor kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Perceraian orangtua memberikan dampak negatif dan positif, dampak negatif terlihat dari ekspresi emosi yang berlebihan dan rasa frustasi menghadapi masa depan, sedangkan dampak positif perceraian orangtuanya membuat subjek dituntut untuk bersikap rasional dan lebih dewasa dalam mengambil keputusan, Perceraian yang dialami orangtua subjek berdampak pada perubahan aspek interaksi dan perilaku sosial subjek, perasaan malu serta takut akan adanya perundungan pasca perceraian orangtuanya membuat subjek memilih menarik diri dan mengurangi aktivitas sosial baik dilingkungan pertemanan dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan adanya perubahan perilaku yang tidak baik seperti merokok dan minum-minum keras sebagai bentuk pelampiasan . Kata Kunci : Perceraian Orangtua, Dampak, Remaja