STUDI KASUS AKTUALISASI DIRI PENYANDANG DIFABEL TUNADAKSA

  • OKTAVITA NABILA Universitas 45 Surabaya
  • MUHARI MUHARI Universitas 45 Surabaya

Abstract

Masyarakat tidak memikirkan bagaimana agar penyandang difabel bisa menjadi bagian dari masyarakat seutuhnya, mempunyai kehidupan seperti masyarakat non difabel pada umumnya tidak dipandang sebelah mata. Ada beberapa macam penyandang disabilitas yaitu Tuna netra (orang yang tidak bisa melihat dengan kedua matanya), Tuna rungu (orang yang tidak memiliki kemampuan mendengar sebagaimana mestinya), Tuna wicara (orang yang tidak bisa berbicara dengan orang lain), Tuna grahita (orang yang mengalami keterbelakangan mental atau sering juga disebut sebagai orang atau anakdengan kebutuhan khusus), Tuna laras (orang yang memiliki kesulitan dalam pengendalian diri. Selain itu tuna laras juga berarti orang yang cacat suara atau nada), Tuna ganda (orang yang mengalami kecacatan kombinasi atau lebih dari satu. Penulis mengambil subjek Tuna daksa (orang yang mengalami kecacatan fisik, cacat tubuh, dan kelainan lainnya) khususnya pada tunadaksa yang tidak mempunyaoi kedua tangan semenjak lahir, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam dan mendeskripsikan aktualisasi diri pada diri mereka (penyandang tunadaksa yang tidak memiliki kedua tangan sejak lahir). Subjek pertama Tujuan hidup perlu ditetapkan sedini mungkin agar setiap individu mengetahui potensi yang di miliki nikmatilah potensi dan keunikan sangat berpengaruh dalam pencapaian keinginan. Setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan mewujudkan potensinya didalam dirinya dan harus selalu mengasah kemampuan yang ada, supaya bisa mewujudkan nya menjadi nyata. Dukungan keluarga dan lingkungan sosial sangat mempengaruhi psikologis seorang penyandang tuna daksa supaya selalu bisa menjadi diri sendiri dan tidak minder dalam bergaul. Sikap kemandirian diharapkan menjadi bekal bagi penyandang tuna daksa agar dapat mengatasi berbagai masalahnya tanpa bergantung pada bantuan orang lain.Subjek kedua Kita harus selalu mendekatkan diri pada Tuhan, supaya kita bias tenang dalam menjalani hidup ini dan kita tidak bimbang dalam melangkah karena kita memiliki tujuan yang pasti, yaitu mendapatkan berkat dari Tuhan. Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Dukungan keluarga dan lingkungan merupakan penyemangat untuk seorang penyandang tunadaksa dalam menjalani kehidupan. Mampu bertindak sesuai keadaan tanpa meminta atau tergantung pada orang lain, mau dan mampu mewujudkan keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan nyata untuk menghasilkan sesuatu demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya Kata Kunci : Aktualisasi diri, Penyandang tunadaksa, Disabilitas

Published
Sep 11, 2021
How to Cite
NABILA, OKTAVITA; MUHARI, MUHARI. STUDI KASUS AKTUALISASI DIRI PENYANDANG DIFABEL TUNADAKSA. Jurnal Humanistik, [S.l.], v. 7, n. 1, sep. 2021. ISSN 2809-6290. Available at: <https://univ45sby.ac.id/ejournal/index.php/humanistik/article/view/169>. Date accessed: 07 oct. 2025.