STUDI DESKRIPTIF BURNOUT SYNDROME GURU TIDAK TETAP (GTT) PASCA SELEKSI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA JABATAN FUNGSIONAL GURU TAHUN 2021

Abstract

Burnout syndrome merupakan suatu keadaan yang terjadi pada seseorang yang mengalami kelelahan secara fisik, mental maupun emosional yang timbul akibat ketidaksesuaian antara pekerja dengan tuntutan pekerjaannya. Burnout syndrome terdiri dari tiga aspek yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan pencapaian prestasi pribadi. Burnout syndrome dapat menyebabkan seseorang kehilangan semangat dan motivasi dalam bekerja sehingga akan berdampak terhadap terjadinya penurunan produktivitas kerja.

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui ; (1) seberapa tinggi tingkat burnout syndrome pada guru honorer pasca seleksi PPPK Tahun 2021, dan (2)  mendeskripsi faktor-faktor penyebab terjadinya burnout syndrome pada guru honorer di SMK Negeri 1 Jati. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru tidak tetap yang mengikuti seleksi Guru PPPK Tahap II dengan jumlah sampel sebanyak 17 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui burnout secara subyektif menggunakan Kuesioner Maslach Burnout Inventory Educators Survey (MBI-ES).  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; (a) Burnout Syndrome pada GTT dalam kategori perasaan kelelahan yang substansial dialami oleh 3 (tiga) orang atau sebesar 17,65 %.  Sedangkan 14 (empat belas) orang responden lainnya atau 82,35 % memiliki perasaan kelelahan yang kuat, dan (b) Faktor penyebab burnout syndrome terdiri dari faktor yaitu masalah pribadi, beban kerja, disikriminasi, lingkungan kerja yang tidak kondusif, permasalahan dengan relasi di tempat kerja, dan pekerjaan yang monoton.