PEMILIHAN MITRA KONSULTAN MENGGUNAKAN ANALYTIC NETWORK PROCESS
Abstract
Pemilihan mitra konsultan bagi PT. BTA yang bergerak di bidang rekondisi alat berat merupakan hal yang sangat krusial karena menyangkut nama baik perusahaan dan keberlangsungan kerjasama antara perusahaan dengan para pelanggannya. Kesalahan memilih mitra atau rekanan akan merugikan perusahaan karena berkaitan dengan kualitas hasil rekondisi alat berat yang dihasilkan. PT. BTA menjalin mitra kerja dengan beberapa perusahaan untuk pekerjaan rekondisi alat berat dan bongkar pasang peralatan permesinan. Karena peralatan bongkar pasang mesin yang terbatas, mesin yang terlalu besar, keterbatasan waktu, tempat, dan tenaga ahli, maka PT. BTA membutuhkan mitra yang dapat membantu mengatasi kendala tersebut. Pengambilan keputusan pemilihan mitra yang dilakukan perusahaan selama ini bersifat intuitif, dan cenderung hanya mempertimbangkan segi harga. Sedangkan di era persaingan yang makin ketat, perusahaan juga dituntut memperhatikan kualitas, kuantitas, pelayanan, dan lain-lain. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki sistem evaluasi pemilihan mitra dimana kriteria yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, obyektifitas, dan keberadaan sumber daya perusahaan. Hasil observasi menyatakan bahwa kriteria yang digunakan perusahaan mempunyai hubungan keterkaitan satu sama lain, sehingga metode yang tepat untuk digunakan adalah ANP (Analytic Network Process). Dalam penelitian ini ANP digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan pembobotan kriteria yang diperlukan dalam mengevaluasi pemilihan mitra/rekanan. Hasil dari pembobotan ini dapat digunakan sebagai input dalam menyusun strategi rantai pasok khususnya pemilihan mitra kerja yang akan digunakan dalam jangka panjang.
Kata kunci : Analytic Network Process, Kriteria, Bobot, Rantai Pasok